Wednesday, September 5, 2012

6 Jenis Air Putih yang Tidak Bisa Dikonsumsi

Rumus kimia dari air putih adalah H2O. Begitu juga dengan air lainnya. Dari sisi kimiawi, air putih dan air lainnya memang memiliki rumus yang sama, namun pada kenyataannya, air putih jauh berbeda dengan air lainnya.


6 Jenis Air Putih yang Tidak Bisa Dikonsumsi

Berikut enam jenis air yang tidak bisa dikonsumsi karena dampak negatif yang ditimbulkannya.

1. Air Mentah

Menurut pemberitaan Network Health Channel, di dalam air mentah banyak terkandung bakteri, virus, serta parasit, yang dapat membahayakan tubuh manusia. Mengonsumsi air mentah akan sangat mudah terjangkit radang usus akut, radang viral hepatitis, typus, diare, dan infeksi parasitis. Terutama di sungai besar dan kecil, sumur, maupun waduk yang saat ini, telah terkontaminasi dengan limbah pabrik industri, limbah rumah tangga maupun pestisida, sehingga meminum air mentah akan mudah terserang penyakit.
Air adalah sumber kehidupan. Mengonsumsi air putih sangat penting. Dengan tepat mengonsumsinya setiap hari tidak hanya dapat menjaga kesehatan, juga dapat mengobati penyakit.

2. Air Bekas Kukus

Yang dimaksud air bekas kukus adalah sisa air yang digunakan untuk mengukus bakpao, mantau, dan lain-lain. Terutama air bekas kukus yang telah digunakan untuk mengukus berulang kali, karena kandungan Nitrat di dalamnya sangat tinggi. Jika sering mengonsumsi air seperti ini atau sisa air yang digunakan untuk memasak bubur, akan mudah keracunan Nitrat. Selain itu, kerak endapan pada air bekas kukus sering kali ikut masuk ke dalam tubuh, yang dapat mengakibatkan komplikasi pada pencernaan, syaraf, gangguan saluran seni, gangguan produksi sel darah, sirkulasi darah, dan lain-lain sehingga menyebabkan penuaan dini. Hal ini disebabkan karena kerak endapan air bekas kukus mengandung zat berbahaya seperti kadmium, raksa, arsenikum, aluminium, dan lain-lain.

3. Air Yang Tidak Mendidih

Air PDAM yang diminum adalah hasil dari proses sterilisasi dengan menggunakan klorinasi. Setelah melalui proses klorinasipun, air masih mengandung 13 substansi berbahaya, diantaranya hidrokarbon yang terhalogenasi serta khloroform yang dapat mengakibatkan kanker dan atogenik (kelainan/abnormal). Saat suhu air dipanaskan hingga 90°C, kandungan hidrokarbon yang terhalogenasi akan meningkat dari 53 mikrogram menjadi 177 mikrogram, atau lebih dari 2 kali lipat dari standard kesehatan air minum nasional. Pakar menuturkan bahwa meminum air yang tidak mendidih dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker prostat dan kanker rectum (bagian akhir dari usus besar) 21%-38% lebih tinggi. Jika suhu air mencapai 100°C maka kedua zat berbahaya ini akan menguap mengikuti uap air dan kandungan dalam air akan berkurang drastis, jika air dibiarkan mendidih terus menerus selama 3 menit, akan lebih aman untuk dikonsumsi.

4. Air Yang Dimasak Kembali

Ada orang yang memiliki kebiasaan memasak kembali air matang yang tersisa di dalam termos, dipanaskan kembali lalu diminum, agar hemat air, hemat energi, dan hemat waktu. Tapi “penghematan” seperti ini nampaknya tidak layak dilakukan. Karena air matang yang dimasak kembali akan membuat kadar air menguap kembali, sehingga kandungan Nitrat akan meningkat, dan sering mengonsumsi air seperti ini akan meningkatkan endapan Nitrat di dalam tubuh yang mengakibatkan keracunan.

5. Air Minum Kemasan Yang Beraneka Ragam

Setelah mengetahui jenis-jenis air yang tidak boleh dikonsumsi, lalu bagaimana kita harus mengonsumsi air kemasan yang banyak beredar di pasaran? Silahkan simak penjelasan berikut!
Air dari mata air pegunungan, air murni, air mineral, air basa lemah, mana yang sebaiknya kita minum?
Dewasa ini air basa lemah menjadi semacam tren, ada semacam argumen yang mengatakan bahwa meminum air basa lemah dapat meningkatkan vitalitas pria.
Bagi para dokter hal ini bukanlah akar permasalahannya, “Konsumsi air yang bertujuan untuk menjaga kadar air dalam tubuh, cukup dengan air putih.” Sementara kebutuhan akan mineral maupun nutrisi dapat diperoleh dari konsumsi bahan makanan lainnya. “Justru masalah seperti kerak endapan yang timbul di dispenser air, kerak endapan akibat memasak air berkali-kali, adalah hal-hal penting yang harus diperhatikan.”
Saat ini masih terjadi perbedaan pendapat di kalangan pakar menanggapi efek manjur dari air basa lemah tersebut. Tubuh manusia memang bersifat basa lemah, namun di dalam tubuh manusia juga terdapat kemampuan biologis yang dapat mengatur keseimbangan asam dan basa, sehingga nilai pH dalam tubuh akan selalu stabil, karenanya tidak dibutuhkan penambahan air yang bersifat basa untuk menyeimbangkannya. Mengenai meningkatkan probabilitas mendapatkan anak laki-laki, sampai saat ini tidak ada dasar ilmiahnya sama sekali.

6. Minuman Kemasan Sebaiknya “Teliti Sebelum Mengonsumsi”

Jenis minuman yang beredar di pasaran sangat beraneka ragam, dan banyak diantaranya yang diberi zat aditif, mineral, atau gula, dan boleh dikonsumsi sesuai dengan selera masing-masing, namun tidak semua orang bisa mengonsumsinya. Minuman susu dan jus buah murni mengandung nutrisi serta zat yang berguna dalam kadar tertentu, jika dikonsumsi dengan benar dapat dimanfaatkan sebagai tambahan dalam menu makanan sehari-hari. Beberapa jenis minuman diberi tambahan mineral dan vitamin, yang cocok untuk dikonsumsi untuk kegiatan outdoor dan olahraga. Sementara minuman berkarbonat yang mengandung kadar gula dan pewarna dalam jumlah besar sebaiknya dikurangi.

Konsumsi 8 Gelas Air Putih Setiap Hari
Hampir semua orang mengetahui perlunya minum 8 gelas air putih dalam satu hari, tapi seberapa besar ukuran gelas yang digunakan untuk meminum 8 gelas air putih? Apakah itu termasuk kandungan air di dalam makanan?
Rekomendasi dari Asosiasi Gizi RRT yang dituangkan dalam Pedoman Makan dan Minum Seimbang menyebutkan orang dewasa perlu mengonsumsi air putih rata-rata 1.200 ~ 2.000 CC, angka ini jika disesuaikan dengan postur tubuh manusia dan perubahan cuaca, maka didapatlah angka 6 ~ 10 gelas air dengan gelas ukuran 200 CC, atau rata-rata 8 gelas sehari. “Ini belum termasuk kadar air yang terkandung di dalam makanan.”
Minum air sebaiknya dalam jumlah sedikit dengan frekuensi sering, jangan menunggu hingga kehausan baru meminum air. Menambahkan air dalam keadaan dehidrasi atau kekurangan air akan menyebabkan tubuh menyerap air dengan cepat, tapi juga akan segera dibuang melalui metabolisme, sehingga justru menyebabkan efektifitas penyerapan air oleh tubuh menjadi menurun.

Tidak Baik Mengonsumsi Air Putih Dari Kemasan Plastik
Menurut informasi, sebagian besar gelas plastik mengandung zat beracun seperti Poly Ethylene dan lain-lain. Dalam suhu normal, gelas jenis ini tidak bermasalah. Pada saat gelas diisi air bersuhu tinggi, atau digunakan terlalu lama, maka zat berbahaya ini akan dilepaskan, dan ada laporan yang menyebutkan bahwa sering meminum air dari wadah plastik dapat mengakibatkan kemandulan pada pria maupun perempuan, namun hingga saat ini belum ada pembuktian secara klinis. Minum air sebaiknya dari wadah kaca atau keramik.

Segelas Air Hangat Di Pagi Hari
Apakah jenis air minum yang sebaiknya dikonsumsi di pagi hari? Dokter merekomendasikan air hangat.
Semalaman tidak minum air menyebabkan kekentalan darah meningkat, terutama bagi para manula yang memiliki lemak darah yang tinggi atau kolesterol tinggi, gelas pertama saat bangun tidur sebaiknya minum air hangat untuk mengencerkan cairan darah.

Disesuaikan keadaan masing-masing, boleh juga memilih air jenis lain. Minum segelas air madu dengan perut kosong di pagi hari selain dapat menambahkan kadar air tubuh, juga dapat meningkatkan kesehatan, dan bagi kaum manula serta penderita sembelit, bahkan dapat mempermudah proses buang air besar.
Banyak orang yang suka minum jus buah begitu bangun tidur di pagi hari. Susu ataupun jus buah tidak baik diminum dalam keadaan perut kosong, karena mungkin dapat memicu ketidaknyamanan lambung dan usus atau asam lambung

0 komentar:

Post a Comment